` Saya tidak melakukan postingan apa-apa pada bulan April, karena saya jarang mengakses internet. Hal ini merupakan factor social, karena keterbatasan alat yang digunakan. Selain itu, karena merasa blog merupakan syarat dalam mata kuliah psikologi pendidikan, dan dosen tidak mewajibkan ataupun mengatur untuk melakukan post tiap bulan. Hal ini berhubungan dengan Teori Piaget dan Vygotsky (teori konstruktivis), dimana dalam model Piaget dan Vygotsky, guru adalah fasilitator, bukan pengatur, dan juga Teori classical conditioning (Pavlov dan Watson). Menurut teori ini, belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (response). Untuk menjadikan seseorang belajar, haruslah memberikan syarat-syarat. Karena dalam mata kuliah psikologi pendidikan syaratnya adalah memiliki blog, maka saya berusaha untuk membuat blog untuk pertama kalinya, dan mengalami kendala saat konfirmasi. Namun karena tidak ada persyaratan untuk mempost tiap bulan, saya tidak merasa harus mempost. Saya hanya melakukan postingan jika ada tugas atau postingan yang wajib di post melalui blog. Saya tidak menggunakan blog untuk keperluan lain (curhat, atau menulis uneg-uneg misalnya), selain untuk kepentingan kuliah saya saja. Karena saya juga bukan orang yang suka menulis. Saya pernah ketagihan mebuka blog pada saat saya baru mengetahui cara mengubah background/layout, bedge, dan lain-lain. Namun lama-kelamaan saya mulai jenuh dengan itu. Mungkin juga saya kurang mendapat reinforcer, karena selama ini Bu Dina juga belum pernah comment di postingan saya untuk berkomentar, jadinya saya kurang dimotivasi.
(UAS) 2.Saya menyadari keterbatasan saya karena belum bisa memotivasi semua posting mahasiswa saya pada blognya, termasuk kamu. Dapatkah kamu jelaskan dengan salah satu teori psikologi pendidikan sehubungan dengan hal tersebut.
Saya mencoba mengerti hal itu karena pada dasarnya dalam satu angkatan kami terdiri dari banyak siswa. Jadi mungkin Ibu tidak bisa mengenal dan mengingat murid secara detil dan personal. Walaupun pada dasarnya murid kemungkinan besar akan berkembang menjadi manusia yang kompeten apabila mereka diperhatikan (Nel Noddings (1992, 1998, 2001 ). Dan dia percaya bahwa keadaan sulit terwujud dengan murid yang banyaknya di setiap kelas. Dia menyarankan agar guru mengajar murid yang sama selama dua atau tiga tahun (dimana kedua belah pihak sma-sama setuju) sehingga guru akan bisa lebih mengenal minat dan kapasitas masing-masing murid (Thornton, 2001). Namun hal ini juga tidak mungkin terwujud, karena mata kuliah Psikologi Pendidikan juga hanya terdapat pada semester ini saja (jika tidak mengulang). Mungkin memang akan terwujud dalam lingkungan sosial nya saja. Para periset telah menemukan bahwa murid yang merasa punya guru yang suportif dan perhatian akan lebih termotivasi untuk relajar ketimbang murid yang merasa punya guru yang tidak suportif dan tidak perhatian (McCombs, 2001; Newman, 2002; Ryan & Deci, 2000). Namun sebenarnya juga dipengaruhi oleh Self-Effiacy (keyakinan dari diri sendiri) saya sendiri. Dan juga saya juga tidak harus dimotivasi oleh pembimbing saya sendiri. Saya sebenarnya juga dapat memperoleh reinforcer dari orang tua dan teman-teman juga.
(UAS) 1. Yulli, coba jelaskan berdasarkan salah satu teori psikologi pendidikan, mengapa di bulan April kamu tidak melakukan posting apa-apa di blog.
BalasHapus` Saya tidak melakukan postingan apa-apa pada bulan April, karena saya jarang mengakses internet. Hal ini merupakan factor social, karena keterbatasan alat yang digunakan. Selain itu, karena merasa blog merupakan syarat dalam mata kuliah psikologi pendidikan, dan dosen tidak mewajibkan ataupun mengatur untuk melakukan post tiap bulan. Hal ini berhubungan dengan Teori Piaget dan Vygotsky (teori konstruktivis), dimana dalam model Piaget dan Vygotsky, guru adalah fasilitator, bukan pengatur, dan juga Teori classical conditioning (Pavlov dan Watson). Menurut teori ini, belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (response). Untuk menjadikan seseorang belajar, haruslah memberikan syarat-syarat. Karena dalam mata kuliah psikologi pendidikan syaratnya adalah memiliki blog, maka saya berusaha untuk membuat blog untuk pertama kalinya, dan mengalami kendala saat konfirmasi. Namun karena tidak ada persyaratan untuk mempost tiap bulan, saya tidak merasa harus mempost. Saya hanya melakukan postingan jika ada tugas atau postingan yang wajib di post melalui blog. Saya tidak menggunakan blog untuk keperluan lain (curhat, atau menulis uneg-uneg misalnya), selain untuk kepentingan kuliah saya saja. Karena saya juga bukan orang yang suka menulis. Saya pernah ketagihan mebuka blog pada saat saya baru mengetahui cara mengubah background/layout, bedge, dan lain-lain. Namun lama-kelamaan saya mulai jenuh dengan itu.
BalasHapusMungkin juga saya kurang mendapat reinforcer, karena selama ini Bu Dina juga belum pernah comment di postingan saya untuk berkomentar, jadinya saya kurang dimotivasi.
(UAS) 2.Saya menyadari keterbatasan saya karena belum bisa memotivasi semua posting mahasiswa saya pada blognya, termasuk kamu. Dapatkah kamu jelaskan dengan salah satu teori psikologi pendidikan sehubungan dengan hal tersebut.
BalasHapusSaya mencoba mengerti hal itu karena pada dasarnya dalam satu angkatan kami terdiri dari banyak siswa. Jadi mungkin Ibu tidak bisa mengenal dan mengingat murid secara detil dan personal. Walaupun pada dasarnya murid kemungkinan besar akan berkembang menjadi manusia yang kompeten apabila mereka diperhatikan (Nel Noddings (1992, 1998, 2001 ). Dan dia percaya bahwa keadaan sulit terwujud dengan murid yang banyaknya di setiap kelas. Dia menyarankan agar guru mengajar murid yang sama selama dua atau tiga tahun (dimana kedua belah pihak sma-sama setuju) sehingga guru akan bisa lebih mengenal minat dan kapasitas masing-masing murid (Thornton, 2001). Namun hal ini juga tidak mungkin terwujud, karena mata kuliah Psikologi Pendidikan juga hanya terdapat pada semester ini saja (jika tidak mengulang). Mungkin memang akan terwujud dalam lingkungan sosial nya saja.
BalasHapusPara periset telah menemukan bahwa murid yang merasa punya guru yang suportif dan perhatian akan lebih termotivasi untuk relajar ketimbang murid yang merasa punya guru yang tidak suportif dan tidak perhatian (McCombs, 2001; Newman, 2002; Ryan & Deci, 2000). Namun sebenarnya juga dipengaruhi oleh Self-Effiacy (keyakinan dari diri sendiri) saya sendiri. Dan juga saya juga tidak harus dimotivasi oleh pembimbing saya sendiri. Saya sebenarnya juga dapat memperoleh reinforcer dari orang tua dan teman-teman juga.
Yuli untuk effortmu, skor UASmu 80 ya.
BalasHapusmakasih ya buk :)
BalasHapus