Rabu, 27 November 2013

Kreativitas: Testimoni Tugas Performa Kelompok

 Latar Belakang
            Berkumpul dalam satu kelompok dalam pembuatan sebuah karya memang cukup sulit. Ide yang bertebar dan banyaknya pendapat membuat kesulitan pada awal pembuatan sebuah karya. Namun dengan menimbang-nimbang kompetensi dan kemampuan tiap individu, akhirnya kami berlima sepakat menciptakan explosion box. Dimana kotak ini bisa menumpahkan ide kami semua. Mulai dari pop-up card, kartu ucapan, dan lain lain.


Tujuan dan Manfaat Pembuatan Karya Kreativitas

Kelompok:
·         Meningkatkan kreativitas kelompok
·         Menambah pengalaman untuk menghasilkan karya yang kreatif

Pembaca:
·         Memberikan inspirasi dan menumbuhkan insight kepada pembaca
·         Memberika pengajaran/pengetahuan  bagi pembaca

Perlengkapan:

Alat:
·         Gunting
·         Cutter
·         Lem tembak
·         Double tape
·         Penggaris
·         Pola kubus

Bahan:
·         Kertas Kado
·         Kertas Jeruk
·         Kertas warna
·         Kertas karton
·         Kardus bekas
          Undangan bekas

Cara Pembuatan:
1.     Potong kardus hingga berbentuk persegi (sekitar 20cm x 20cm). Buat hingga 5 sisi.
2.    Tempelkan kertas pada sisi-sisi kardus (seperti engsel pintu, sehingga tiap sisi bisa digerakkan)
3.    Tutup sisi-sisi kardus dengan kertas kado
4.    buat pola kubus (tanpa tutup) dengan kertas karton atau kertas jeruk (sekitar 19cm x 19cm) tempelkan pada tengah kubus
5.    Hias bagian dalam kardus dan sisi karton/kertas jeruk dengan kreasi masing-masing
6.    Buat tutup kotak dari kertas jeruk (sekitar 20,5cm x 20,5cm x 2cm)

ANALISIS 4P :
PERSON
Kami beranggota 5 orang dengan latar belakang dan karakteristik kepribadian yang berbeda-beda. Dalam pemilihan karya ini, walaupun ada perdebatan pada awalnya, akhirnya mencapai kesepakatan bersama. Menimbang dari pembuatan karya ini, sangatlah memakan waktu lama, kesabaran, ketelitian. Effort yang paling terlihat mungkin dari waktu pembuatan. Kelompok juga membagi tugas pada tiap individu sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya. Sehingga tiap orang memiliki deskripsi tugas yang jelas.
·         Chairuna Syahputri   09.029


PRESS
Press dibutuhkan dalam pengerjaan karya ini. Motivasi tentunya hilang-hilang timbul. Tapi karena kesadaran dari individu untuk mau mengerjakan, menyelesaikan tugas, dan menghasilkan karya yang baik, hal ini lah yang membantu, sehingga pada akhirnya karya ini tercipta.
•       Motivasi Internal Keinginan kelompok untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki orisinalitas tinggi, unik, bisa menampilkan banyak ide, menggambarkan kelompok, dan menghasilkan karya yang indah.
•       Motivasi Eksternal Aadanya tuntutan dari dosen pengampu, untuk menghasilkan sebuah karya performansi. Ditambah kelompok juga memiliki batasan waktu atau deadline, sehingga kelompok berusaha untuk menyelesaikan tugas sebaik dan secepat mungkin.

PROSES
Proses yaitu tahapan dalam pembuatan sebuah produk. Tentu saja, karya kami beberapa kali mengalami trial and error karena pertimbangan yang kurang matang, sehingga harus mengalami beberapa perombakan juga pada beberapa sisi. Jika mengacu pada konsep Wallas (1926) mengenai proses kreatif yang terdiri dari persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi, maka beginilah kira-kira proses kreatif kami dalam menciptakan sebuah produk:
a.    Persiapan
Kelompok mengumpulkan beberapa ide yang akan dikembangkan untuk menjadi sebuah karya. Namun dari hasil seleksi, terpilihlah explosion box karena mempertimbangkan jumlah anggota. Bahan-bahan pun mulai dipikirkan, bagaimana untuk memperoleh dana sehemat mungkin. Maka kami mengumpulkan berbagai kertas undangan di rumah masing-masing, serta kardus-kardus yang dapat berguna untuk dijadikan sebuah karya.

b.    Inkubasi
Pada tahap inkubasi, kami mulai memikirkan tema dan perpaduan warna yang akan digunakan dalam pembuatan karya ini. Disinilah kami berfikir untuk membuat dekorasi lain, misalnya pop-up card, kartu ucapan. Sempat juga kami berfikir untuk membuat banner happy birthday.

c.    Iluminasi
Akhirnya disini kami mulai mendapatkan insight dan menyeleksi ide-ide yang relevan sesuai dengan kebutuhan karya ini. Muncul lah inspirasi membuat pop-up card dengan motif balon, terfikir untuk membuat foto-foto kami dengan design karikatur momencam. Membuat kartu-kartu ucapan dengan warna-warna yang juga relevan. Serta kami juga mengantisipasi kemungkinan keterbatasan waktu dalam presentasi pembuatan hingga hasil jadi produk. Maka kelompok pun juga berusaha untuk membuat video dalam proses presentasi.

d.    Verifikasi
Pengujian karya pun terjadi. Sempat ada beberapa kesalahan mengenai dekorasi, letak, dan warna yang tidak relevan. Misalnya saja banner happy birthday di center space, yang akhirnya kami buang, karena tidak relevan dan mengurangi keindahan. Serta kartu ucapan yang akhirnya malah menyebabkan center space menjadi tidak tegak dan penyok. Akhirnya kami mencabutnya, dan mendekorasi ulang. Tahapan ini juga merupakan tahap evaluasi. Karena produk yang kami hasilkan pada dasarnya belum tentu sesuai dengan harapan pada realita.
Feedback yang diberikan oleh teman-teman serta dosen di kelas, juga merupakan evaluasi bagi kami. Sehingga kami menyadari apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan karya kami ini.


PRODUCT
Akhirnya, setelah proses dan waktu yang lama, ini lah produk dari kelompok 2 (^O^)9
  




Testimoni:
            Saya pribadi menyadari bahwa karya ini masih jauh dri sempurna. Kurang rapih, tidak  sintesis, pemilihan warna juga masih berantakan. Namun saya menikmati proses pengerjaannya. Pertama karena memang saya suka craft. Kedua, saya senang menghabiskan waktu lama bersama teman-teman. Kami bahkan selalu pulang malam. Anggota lainnya juga turut mengembangkan kontribusi di tempat lain, maksudnya dapur :P. Mereka membuat masakan untuk kami nikmati, membeli es batu untuk bikin teh manis.Kami juga bekerja sambil bersenang-senang dan bercerita, sehingga suasana sangat nyaman. Tapi terkadang ceritanya terlalu asik, jadi kadang2 kerjaannya jadi terhenti hehe.
Waktu adalah kendala terbesar kami. Sulitnya menyatukan dalam satu waktu, serta proses pengerjaan yang lama membuat kami lelah. Saya sendiri merasa kurang tidur, dan pernah tertidur sebentar di kamar Aisyah. Secara keseluruhan, saya merasa teamwork kami juga masih belum sempurna. Feedback yang kami terima juga sangat membantu kami untuk memperbaiki serta menghasilkan karya yang lebih baik lagi kedepannya. 

Minggu, 27 Oktober 2013

testimoni tentang proses uts kita ini dikaitkan dengan teori kreativitas 4P


Person:
Pandangan terhadap masalah dan kepribadian sangat berpengaruh terhadap aspek person. Jika pribadi merupakan orang yang tepat waktu, dan ingin mengerjakan soal sebaik mungkin, pengerjaan soal ini akan sangat mudah. Lain hal nya dengan saya yang agak ‘leler’, kesulitan membagi waktu dan menentukan prioritas utama yang akan dikerjakan. Akhirnya jadi cemas karena jawaban saya harus menunggu antrian untuk direspon.

Press:
Sejak awal akan dilaksanakannya UTS online ini, Ibu sudah mengingatkan kami untuk mengerjakannya sebaik mungkin, mengingat waktu yang diberikan sangat-sangat terbatas. Ini merupakan press eksternal yang akhirnya membuat saya sadar akan tanggung jawab. Selain itu, saya juga harus memiliki pressinternal dari dalam diri saya agar saya memiliki kemauan untuk menjawab dengan sebaik-baik dan semaksimal mungkin. press”  atau dorongan, baik dorongan internal (dari diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif) maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologi (Munandar, 2009).

Process:
Soal yang diberikan sangat aplikatif dan membuat saya untuk berfikir  secara divergen. Proses persiapan tentu saja dengan menantikan soal dari ibu dan mempersiapkan bahan referensi yang akna digunakan untuk menjawab. Memasuki tahap inkubasi, saya cukup lama untuk memilah-milah teori mana yang relevan untuk membahas soal ini. Kemudian tahap iluminasi, disini saya sudah mengetahui teori apa yang akan saya gunakan dan mulai mempersiapkan penulisan jawaban. Dan tahap verifikasi, disini saya biasanya membaca ulang tulisan yang telah saya buat.

Product
Barron (dalam Munandar, 2009) menyatakan bahwa produk kreatif merupakan hasil kreativitas, yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru. Selain jawaban yang telah saya ciptakan, product disini juga termasuk lah nilai skor UTS yang ibu kirimkan.

Jumat, 25 Oktober 2013

DIY: Recycle Your Old Clock

Jam merupakan penunjuk waktu yang sangat penting di kehidupan kita sehari-hari. Bentuknya pun sangat beragam. Tapi untuk saya pribadi, jam dinding cepat sekali membosankan (yah memang sebenarnya juga saya mudah bosan). Jadi untuk mengakali jam dinding yang udah membosankan, ataupun mengakali jam-jam kampanye yang gak mungkin dipajang, coba yuk ikutin tutorial saya ini. Mudah dan cepet sekali loh mengerjakannya ^O^


How to Recycle Your Old Clock
                Alat dan Bahan:
                Mesin jam atau jam (boleh jam dinding ataupun jam weker)
                Kertas kado
                Frame foto (optional)
    Foto (optional)
                Obeng untuk membuka mur
                Double tape
                Glue gun
                Aneka hiasan sesuai selera (mine are the studs)

                Cara membuat

1. Bongkar jam dengan cara membuka mur/skrup yang ada di bagian belakang jam


2. Lepaskan mesin dari bingkai jam, kaca, serta bagian kertas yang bergambar pada jam


Saya gak akan gunain bingkai jam ini, karena saya pingin jam dengan tema minimalis
hehe tapi 'bangkai' jam nya bisa di recycle jadi bingkai foto juga loh. Tinggal ganti aja bagian gambarnya dengan foto kamu ^O^

3. Karena saya pingin tema yang minimalis, saya gunakan tambahan bingkai foto yang udah ngebosenin juga. Jam dengan bingkai persegi kan gak mainstream hehe

4. Lepaskan bagian belakang bingkai serta kacaya

5. Kemudian hitung dan temukan titik tengah pada bagian latar bingkai dengan menggunakan penggaris. tandai dengan sebuah titik, kemudian lubangi bagian tengah tersebut dengan menggunakan obeng. Fungsi lubang ini adalah untuk memasukkan mesin jam.

6. Oke, jam nya udah pas masuk ke lubang hehe. Tempelkan dengan double tape atau glue gun. Sekarang tinggal dihias sesuai selera. Pertama-tama ganti latar jam dengan latar design yang kamu inginkan. (punya saya dengan kertas kado polkadot hitam putih). Dan karena saya ingin minimalis, saya tambahkan potongan kertas jeruk warna merah di bagian tengah nya. Untuk penunjuk waktu nya, saya tambahkan stud atau paku hias. Ini sih selera saya. Kalian bisa buat yang kalian suka ^O^


Bisa juga ditambahkan foto seperti ini, it's all up to you hehe

Kalo jam ini terlalu minimalis, kalian bisa langsung membuatnya dari bahan jam dinding. Caranya juga sama kok ^O^

Gak susah kan? hehe bisa diganti berapa kali pun sampe kalian gak bosan lagi.
ada yang berniat recycle jam nya? share with me ^O^

Makasih udah baca, tinggalkan komen juga ya ^^v


Rabu, 23 Oktober 2013

Konsep Kreativitas Kelompok 2




Latar Belakang
Cukup banyak ide yang diberikan kelompok untuk membuat suatu hasil karya kreativitas. Mulai dari explosion box, pop up card, dan lain sebagainya. Karya-karya banyak digunakan untuk membuat kejutan bagi orang-orang yang menerimanya. Kelompok mengalami perdebatan dalam memilih karya kreativitas.

a.    Persiapan
Kelompok mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi dari masing-masing karya. Berfikir memecahkan masalah, memikirkan waktu yang dibutuhkan untuk membua suatu karya. Memang untuk membuat ini bahan yang dibutuhkan cukup banyak, tapi bisa dengan mudah dijumpai.

b.    Inkubasi
Tim melakukan inkubasi dalam memikirkan karya ini. Karena banyak ide, tapi keterbatasan waktu mengurangi sedikit press internal. Tapi setelah berfikir-fikir kira-kira hampir 3 hari. Kelompok memutuskan untuk membuat explosion box dengan dipadukan sedikit pop up card.

c.    Iluminasi
Setelah masa inkubasi, kelompok menetapkan untuk membuatexplosion box, tapi mengingat kembali keterbatasan waktu. Bagaimana kelompok mempresentasikan ini. Karena membutuhkan waktu yang cukup banyak membuat ini. Maka, kelompok memutuskan mempresentasikannya dengan slide yang sudah dilengkapi dengan tekhnik pembuatannya.

d.    Verifikasi
Kelompok menguji pembuatan karya ini, memang memerlukan waktu yang sangat lama. Kelompok menyelesaikan dalam 2 hari, namum belum sampai tahap finishing. Karena hal ini, maka kami dengan mantap melakukan presentasi dengan slide tekhnik pembuatannya. Tidak dengan menunjukkan secara langsung cara membuatnya.

Tujuan dan Manfaat Pembuatan Karya Kreativitas

Kelompok:
·         Meningkatkan kreativitas kelompok
·         Menambah pengalaman untuk menghasilkan karya yang kreatif

Pembaca:
·         Memberikan inspirasi kepada pembaca
·         Memberika pengajaran/pengetahuan bagi pembaca

Perlengkapan:

Alat:
·         Gunting
·         Cutter
·         Lem tembak
·         Double tape
·         Penggaris
·         Pola kubus

Bahan:
·         Kertas Kado
·         Kertas Jeruk
·         Kertas warna
·         Kertas karton
·         Kardus bekas

Tekhnik Pembuatan:
1.     Potong kardus hingga berbentuk persegi (sekitar 20cm x 20cm). Buat hingga 5 sisi.
2.    Tempelkan kertas pada sisi-sisi kardus (seperti engsel pintu, sehingga tiap sisi bisa digerakkan)
3.    Tutup sisi-sisi kardus dengan kertas kado
4.    buat pola kubus (tanpa tutup) dengan kertas karton atau kertas jeruk (sekitar 19cm x 19cm) tempelkan pada tengah kubus
5.    Hias bagian dalam kardus dan sisi karton/kertas jeruk dengan kreasi masing-masing
6.    Buat tutup kotak dari kertas jeruk (sekitar 20,5cm x 20,5cm x 2cm)

Selasa, 22 Oktober 2013

Model Penilaian Kreativitas dalam Mengarang

            Karangan yang akan saya nilai dalam tugas ini merupakan karangan saya sebelumnya dalam analisi diri { disini }Sebenarnya saya kurang mengerti proses skoring dalam kreativitas mengarang. Saya mengharapkan adanya konfirmasi dan revisi dari dosen untuk memperbaiki kesalahan saya.

1.       Kelancaran
Jumlah kata yang saya gunakan dalam tulisan saya berjumlah 1.129 kata. Untuk poin pertama ini, saya memperoleh skor 5, karena karangan saya lebih dari 200 kata
2.       Kelenturan (fleksibilitas)
Fleksibilitas struktur kalimat dalam konten karangan saya:
·         Ragam bentuk kalimat :
Kalimat yang digunakan dalam karangan ini terdiri dari beberapa bentuk “Pada saat saya duduk di SD, saya sangat suka menggambar, terutama gambar-gambar manga (komik). (skor 1)
·         Keragaman dalam menggunakan kalimat :
o   Kalimat deklaratif : “Ayah saya berprofesi sebagai dosen, dan guru SLB. Ibu saya merupakan seorang konselor HIV/AIDS di Klinik Kartika Rumkit Kesdam Medan. (skor 1)
o   Kalimat Tunggal: Kami memanggilnya ‘Petong’. (skor 1)
o   Kalimat Langsung:  “Biarkan saja, namanya juga anak band” ucap ayah saya. (skor 1)
·         Keragaman dalam panjang kalimat : (skor 1)
o   Kalimat panjang (lebih dari 10 kata)
Saya suka mencoreti belakang buku saya, bahkan saya juga memanfaatkan jatah buku baru yang diberikan oleh orang tua saya, untuk saya jadikan sebuah buku komik. (25 kata)
o   Kalimat singkat (kurang dari 5 kata)
Kami memanggilnya ‘Petong’.
                Kelenturan dalam Konten atau Gagasan
·         Imajinasi: Saya cukup mampu mengembangkan topik karangan (skor 1)
·         Fantasi: Tidak ada pertimbangan dimensi fantasi pada karangan, sebab karangan ini berisikan fakta. Karangan ini merupakan analisis diri menggunakan teori. (skor 1)
3.       Keaslian (originalitas)
·         Orisinalitas dalam tema: Tema dan topik karangan cukup lazim digunakan (skor 0)
·         Orisinalitas dalam pemecahan atau akhir cerita: Karangan pasti akan menceritakan akhir yang berbeda-beda pada tiap orang, walaupun tema sama. Karena karangan dianalisis berdasarkan pandangan masing-masing (skor 1)
·         Humor: Tidak ada aspek yang menggelikan dalam karangan ini (skor 0)
·         Menggunakan kata atau nama baru untuk mengungkapkan suatu konsep. (skor 1)
Bahkan ibu saya menyebut saya ‘bertelor’
·         Orisinalitas dalam gaya penulisan. Sama seperti poin orisinalitas dalam pemecahan atau akhir cerita, tentu saja gaya penulisan dalam setiap karangan berbeda-beda. (skor 1)
4.       Kerincian (elaborasi, kekayaan): mampu menghias cerita agar tampak kaya.
·         Mengungkapkan ekspresi; hidup dan menarik. (skor 1)
·         Emosi; mampu mengungkapkan perasaan. (skor 1)
·         Empati; secara eksplisit mengungkapkan perasaan dalam penggambaran tokoh utama. Ini menjadi mudah, karena karangan ini memang menceritakan pengalaman pribadi. (skor 1)
·         Unsur pribadi. Saya melihat diri saya dalam kejadian untuk mengungkapkan pendapat dan pengalaman pribadi. (skor 1)
·         Percakapan: kalimat naratif langsung dengan menggunakan tanda kutip (skor 1)
saya ingat apa ucapan ayah saya: “Biarkan saja, namanya juga anak band”

Total Skor: 20


Daftar Pustaka
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. PT. Rineka Cipta.  Jakarta
http://letslearnlanguage.wordpress.com/2011/11/29/kalimat-interogatif-dalam-bahasa-indonesia/
http://lisnaindrageni-lisnaindrageni.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-kalimat.html