Sabtu, 27 Februari 2010
proposal proyek pendidikan
Yulli Miata Fanny (09.001)
M.Ricky Sanjaya (09.005)
Sri Rezeki Amalia (09.015)
Kamis, 25 Februari 2010
Guru dan Siswa Memiliki Peran Penting dalam Ubiquitous Computing dan E-Learning ; tugas individu 2
Menuju Next Generation Learning
Mengenai Ubiquitos Computing
Secara garis besar ada tiga bidang teknologi yang mendukung ubiquitous computing, yaitu teknologi komunikasi, device, dan distributed-mobile computing. spektrum ubiquitous computing tidak terbatas hanya dalam bidang komputasi, bidang yang lain seperti komunikasi, energi, farmasi dan kesehatan, arsitektur, ekonomi bisnis/perbankan dan lain-lain, sangat berkaitan. Masih banyak yang harus kita kerjakan untuk mengembangkan ubiquitous computing ini dan masih banyak lagi aplikasi yang mungkin muncul. Mengaktifkan lingkungan sehingga pekerjaan manusia lebih ringan dan mudah adalah salah satu tujuan utama dari ubiquitous computing.
Pengenalan E-Learning dalam Dunia Pendidikan
Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
1. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
3. mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
E-Learning dapat memberikan manfaat bagi organisasi dan individu yang terlibat, antara lain :
• Peningkatan kinerja: Penelitian oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat menemukan bahwa pendidikan tinggi siswa dalam pembelajaran online umumnya dilakukan lebih baik daripada yang ada di face-to-face kursus
• Peningkatan akses: Instruktur dari kaliber tertinggi dapat berbagi pengetahuan mereka di perbatasan, yang memungkinkan siswa untuk mengikuti kursus di fisik, politik, dan batas-batas ekonomi.
• Kemudahan dan fleksibilitas kepada peserta didik: dalam banyak konteks, eLearning sendiri mondar-mandir dan sesi pembelajaran yang tersedia 24x7. Peserta didik tidak terikat hari tertentu / waktu untuk menghadiri kelas-kelas secara fisik.
• Untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di abad ke-21, khususnya untuk memastikan bahwa peserta didik memiliki keterampilan keaksaraan digital yang dibutuhkan dalam disiplin, profesi atau karier Bates (2009) [5] menyatakan bahwa argumen utama untuk e-learning adalah bahwa hal itu memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan penting bagi pekerja berbasis pengetahuan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kurikulum.
Hubungan antara Ubiquitous Computing dan E-Learning
Pada dunia pendidikan di Indonesia, harapan pada ubiquitous computing belum sepenuhnya tercapai. Karena bahkan masih ada siswa yang sama sekali belum pernah menyentuh computer. Hal ini biasanya terjadi di wilayah yang belum terjangkau oleh TIK, misalnya di pedalaman. Namun di kota-kota besar, hal ini perlahan-lahan mulai diwujudkan. Misalnya di lingkungan perkuliahan, sudah tersedia fasilitas wi-fi, dan sudah banyak peserta didik yang melancarkan ubiquitous computing dengan memiliki laptop yang sering mereka bawa dan pergunakan dalam kegiatan pembelajaran/perkuliahan.
Dengan memiliki PC, setiap individu diharapkan dapat memproses informasi baru dan belajar secara aktif demi kemajuan SDM di Indonesia. Dengan perwujudan ubiquitous computing, proses E-Learning akan jauh lebih mudah. Misalnya di daerah pedesaan yang memiliki sedikit SDM berkualitas misalnya, mereka dapat memperoleh informasi baru asalkan mereka aktif berpartisipasi dalam proses E-Learning. Karena mereka tidak perlu pergi jauh-jauh untuk memperdalam bidang yang mereka kuasai.
Dan yang paling utama adalah peran dan kesadaran guru dan siswa untuk memanfaatkan fasilias teknologi dalam dunia pendidikan
Demikianlah proses pembelajaran dengan ubiquitous computing dan E-Learning diharapkan dapat membantu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas guna mengimbangi era globalisasi.
Yulli Miata Fanny
24 Februari 2010
Referensi
Santrock, John W. (2004). Educational Psychology, 2nd Edition. New York: McGraw-Hill Company, Inc.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi dan Informasi. Bandung: Alfabeta
Jumat, 12 Februari 2010
Pencarian Informasi menggunakan internet sangatlah mudah; Tugas Individu 1
Jika murid ingin siap kerja, teknologi harus menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran di kelas (Earle, 2002;Geisert & Futrell, 2000;Sharp, 2002)
Masyarakat informasi baru masih mengandalkan beberapa keahlian nonteknologi mendasar, seperti : keterampilan berkomunikasi, kemampuan memecahkan masalah, berpikir mendalam, berpikir kreatif, dan bersikap positif. Akan tetapi, didunia yang kini berorientasi teknologi, kompetensi orang makin ditantang dan diperluas dengan cepat (Bitter & Pierson, 2002;Collis 7 Sakamoto, 1996;Nickerson, 2000).
Apakah Internet itu ?
Internet ialah Inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid. Dalam banyak kasus, internet mengandung informasi yang lebih baru ketimbang buku teks. Ini berarti sumber informasi jauh lebih lengkap dan mudah didapat melalui internet.
Pengembangan teori tokoh psikologi pendidikan dihubungkan dengan pengaruh internet
John Dewey (1859-1952), pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif
v Anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif. Anak dilatih untuk aktif bertanya dan memperoleh informasi sendiri. Berarti dengan adanya internet, maka diharapkan anak akan berusaha mencari informasi baru.
v Pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Anak-anak seharusnya tidak hanya mendapatkan pelajaran akdemik saja, tetapi juga harus diajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia di luar sekolah. Pokok ini juga terlibat dalam empat pilar, salah satunya learning to live together. Maka dengan internet, anak akan belajar berbagi seperti hal nya dalam blog. Dan dengan cara itu, anak akan mampu belajar memecahkan masalah secara reflektif.
v Semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya. Dengan adanya fasilitas internet pada bidang pendidikan, diharapkan semua departemen pendidikan terutama sekolah dan universitas dijangkau dengan internet. Usaha ini mulai dicanangkan pemerintah dengan menjangkau wilayah pedesaan yang buta internet.
Mencari informasi dan memcahkan masalah melalui internet tidaklah sulit.
. Pengaruh teknologi dalam dunia pendidikan sangatah cepat. Pengaruhnya ada yang positif maupun negative. Hal yang paling menguntngkan bagi saya adalah pemecahan suatu masalah dan pencarian informasi dengan mudah dan cepat. Seakan-akan internet merupakan sebua perpustakaan besar dan lengkap yang menyediakan informasi yang mudah dan cepat dengan informasi yang tak terbatas.
Kita juga dapat mengakses langsung ke akar permaslahan yang kita cari. Dan dapat mengakses langsung ke pakarnya. Cara yang paling gampang menggunakan internet adalah dengan langsung meng-klik pokok permasalahan yang kita cari tahu pada kotak yang disediakan di google.com. Kemudian akan ditampilkan ratusan suggestion sites yang berhubungan dengan hal yang kita ketik pada kotak google tersebut.
Pentingnya pengetahuan pendidik ataupu guru dalam pengembangan teknologi informasi.
Pengenalan dan pengaruh informasi akan cepat berkembang jka didukung oleh pembimbing yang juga mengerti dan memaham teknologi informasi. Misalnya seorang pembimbing yang memiiki sebuah account gmai ataupun blog dalam pelajaran tertentu. Dan mengaharuskan para urid untuk memiliki account email dan blog untuk mem-posting semua tugas, mengakses nilai, menyalurkan aspirasi, dll ke dalam blog. Pendidik itu akan secara tidak langsung mengenalkan teknologi kepada semua muridnya. Perlahan-lahan urid yang sama sekali belum pernah menggunakan blog, gmail dan lain-lain, akan berusaha untuk mencari tahu dan secara perlahan-lahan akan belajar mengenai teknologi.
Melalui gmail dan blog, kita dapat membagi pengetahuan, memposting tugas yang mana akan dapat juga dilihat oleh banyak orang yang juga menggunakan blog. Jika memang pembimbingnya juga menggunakan fasilitas blog itu sendiri, kita dapat dengan mudah mencari materi, dan juga mendekatkan diri hingga menciptakan keterbukaan.
Hal diatas mungkin belum banyak dilakukan oleh pendidik-pendidik lain. Tapi dengan mengubah cara pengummpulan tugas dari format hard copy yang biasanya berbentuk paper dan makalah, menjadi bentuk soft copy atau digital, kita juga membantu mengurangi pemakaian kertas yang berlebihan dan juga mengurangi penyebab global warming.
Kesimpulan mengenai pengaruh teknologi informasi terhadap kehidupan masyarakat
- Pengaruh teknologi informasi tidak mungkin kita tolak atau hindari, kita harus dapat memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat tetapi disisi lain kita juga harus berhati-hati dan bersikap bijak agar dampak negatif yang menyertainya dapat kita hilangkan atau paling tidak kita minimalisir.
- Mengenalkan teknologi informasi sekaligus pemanfaatannya bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial kemasyarakatan.
- Meningkatkan daya nalar dan daya seleksi masyarakat terhadap berbagai informasi yang membanjir, sehingga masyarakat semakin kritis dan dewasa dalam menyikapinya.
Pengaruh-pengaruh pengguanaan internet
Pengaruh positif :
- banyak hal yang diberikan oleh teknologi itu mempermudah baik dalam proses,penerapan pemahaman serta penguasaan dibidang pendidikan.teknologi adalah tolak ukur kemajuan. Di dalam pendidikan modern peran teknologi sangat lekat jadi seolah-olah ini telah terintegrasi terhadapnya.
- Mencari informasi dan memecahkan masalah secara mudah, cepat, dan lengkap
- peningkatan kualitas dan mutu pendidikan
- variasi mengajar.
- mempermudah tugas guru
- meningkatkan standar keamanan dan keselamatan siswa
Contoh :
-alat absen elektronik
-kamera pemantau
Pengaruh Negatif :
- penyebab utama sikap malas karena kemudahan yang diberikan oleh teknologi. bersikap serba instan karena teknologi menyuguhkan hal yang serba instan,otomatis berpengaruh denagn jiwa konsumeris kita dan menganggap teknologi adalah kebutuhan primer yang berpengaruh pada lifestily
- siswa menjadi kecanduan, terutama game online dan situs jejaring social
- siswa jadi malas kemana-mana, karena proses pencariannya cepat dan mudah
- munculnya penyalahgunaan teknologi oleh siswa.
- meningkatnya kebutuhan listrik sekolah.
Yulli Miata Fanny
12 Februari 2010
Referensi
Santrock, John W. (2004). Educational Psychology, 2nd Edition. New York: McGraw-Hill Company, Inc.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi dan Informasi. Bandung: Alfabeta
Minggu, 07 Februari 2010
Manfaat Teknologi dalam Pekembangan Pendidikan; Tugas Kelompok 1
Namun untuk meng update blok,mengakses tugas, nilai, dan lain lain,kita memang memerlukan waktu lebih . Tetapi dengan mengakses blok dan e - mail melalui internet, kita juga secara tidak langsung akan dilatih agar selalau mengikuti perkembangan teknologi.Sehingga, selain belajar mengenai psikologi pendididkan, kita juga dapat mengakses, dan mengikuti perkembangan teknologi.
09-001 Yulli Miata Fanny
09-005 M.Ricky Sanjaya
09-015 Sri rezeki Amalia