Senin, 16 September 2013

Membangkitkan Kreativitas Di kelas Kreativitas


                Setelah minggu lalu cerita tentang kontrak kuliah, pada minggu ini, 12 september 2013 mulai lah perkuliahan kreativitas yang ditunggu tunggu *lebai*.
                Pada awal perkuliahan, Bu Dina menyuruh kami untuk duduk berjarak, harus spasi satu-satu, gak boleh deket-deket, sebelahnya dikosongin, nah gitulah pokonya. Terus Bu Dina membagikan bebrapa benda, dan kemudian ketengangan pun mulai muncul *dramatisir*.
Pertama yang diberikan Bu Dina adalah sebuah tissue. Jujur sebenarnya saya tertarik sekali dengan tissue ini. Belum pernah nemu tissue ada motifnya begini, warna nya cantik pula. Jika diperhatikan, tissue ini sudah dipotong dengan pola bagi dua. Entah mengapa saya langsung menciumnya, siapa tau tissue cantik ini ada wanginya, tapi ternyata gak ada :p
 Kemudian Bu dina memberikan sesuatu yang saya gak tau namanya apa ya. Bentuknya seperti dekorasi pada kertas undangan. Kertasnya tebal, berwarna hijau dengan motif emas di sekeliling tepinya. Bentuknya juga susah dijelaskan, tapi saya rasa benda ini sangat artistik. Entah mengapa pula, saya juga mencium kertas itu (terbayang kertas undangan yang ada wanginya). Tapi tetep gak ada wanginya ternyata :p
Selanjutnya Bu Dina memberikan kami dua lembar brosur. Kalau diperhatikan, ini sebenarnya hanya selembar brosur yang dibagi dua. Brosur ini bertuliskan “Layanan Bus Kampus”, dan di bagian belakang brosur terdapat gambar rute-rute perjalanan dan pemberhentian bus. Lagi-lagi saya mencium kertas brosur ini. Saya melihat tekstur kertas yang licin, mengingatkan saya pada kertas majalah. Biasanya kalau majalah yang baru saya beli, mengeluarkan bau-bau khas percetakan. Dan kali ini, memang brosur ini mengandung bau serupa. Yes, kali ini wanginya ada :P
Yang terakhir, Bu Dina memberikan kami seperangkat cover dan back cover kertas jeruk (punya saya warna hijau), beserta plastik mika dan lengkap dengan lakban hitamnya. “Ini sih biasanya peralatan tempur kalo mau jilid makalah” pikir saya.  Nah dengan lengkapnya peralatan yang sudah diberikan, maka mulai lah instruksi selanjutnya. Instruksinya saya sih gak hapal, tapi kira-kira begini...
“itu benda-benda yang saya bagikan, terserah mau diapain, mau dibuat apa. Waktunya 30 menit”. Terus saya tanya “kalo digunting boleh Bu?”. Bu Dina bilang “Terserah kamu”.
Tak lama saya mulai menyobek kertas jeruk dengan menggunakan KTM, diikuti ucapan Bu Dina “Tapi kalo udah dirobek, gak boleh minta ganti ya..”. Wahaha, saya agak panik tapi sih yakin aja. Rencananya kepengen bikin explossion box, tapi ketika saya melihat perkakas yang saya bawa Cuma pulpen semata wayang, saya jelas kekurangan alat -__-
Lalu saya memutuskan membuat frame foto saja. Piguranya dari kertas jeruk, hiasannya dari pita di sekeliling tissue, kaca frame saya gunakan dari plastik mika, dan dekorasi lain saya tambahkan dari motif-motif yang terdapat pada tissue (bunga, balon). Perekatnya saya gunakan tipe-x yang saya pinjem dari belakang. Saat-saat terakhir saya berkesempatan meminjam gunting dan hekter (steaples). Terakhir saya ngulik brosur yang belum sempat terpakai, akhirnya saya gunakan sebagai pengganti foto di dalam pigura yang sudah jadi. Dan juga menambahkan potongan kertas mirip undangan tadi di bagian atas pigura sebagai hiasan saja hehe. Nah ini lah kreasi sayaaa, PIGURA 30 MENIT KURANG BAHAN....
Menurut saya, kelas seperti ini menarik. Saya sangat suka craft dan seni, jadi mengisi kelas dengan kegiatan ini sangat menarik menurut saya >,<. Jika ditinjau dari konsep kreativitas yang dianut dalam perkuliahan, saya rasa kegiatan ini merupakan ‘pemanasan’ untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki kreativitas, ide, yang tentunya berbeda setiap orang. Terbukti dengan tidak adanya hasil karya yang sama dari setiap siswa.
Nah jika ditinjau lagi dari konsep 4P seperti yang sudah dibahas pada resume bab 1 saya di bawah postingan ini, ide yang muncul pada saat menciptakan sesuatu atau memunculkan kreativitas,merupakan perbedaan kepribadian pada setiap individu. Tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya (Hulbeck, 1945). Ini termasuk pada poin person di pendekatan 4P.
Press muncul karena adanya instruksi dari Bu Dina. Dorongan juga semakin muncul ketika mengetahui bahwa tugas ini memiliki batas waktu (time limit), jadi walaupun saya merasa pesimis karena kekurangan faktor penunjang yang termasuk masalah sosial (tidak tersedianya gunting, lem, penggaris), saya tetap berusaha mengerahkan kemampuan saya yang terbaik. Dimana Press” merupakan dorongan, baik dorongan internal diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk menciptakan atau bersibuk diri maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis.
Seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil disebut Torrance (1988) sebagai process. Dalam hal ini, proses pengerjaan saya dari awal hingga menjadi sebuah hasil atau sesuatu yang baru. Barron (1969) menyatakan bahwa product merupakan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru.  Dalam hal ini, product saya adalah pigura foto J
Melihat hasil karya teman-teman lain, dan semuanya berhasil menciptakan sebuah product, berarti semua manusia memiliki kreativitas, namun mungkin saja kadarnya berbeda-beda setiap orang. Dan ide serta kreativitas setiap orang pasti sangatlah berbeda J
J SALAM KREATIF J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar