Setelah minggu lalu cerita
tentang kontrak kuliah, pada minggu ini, 12 september 2013 mulai lah
perkuliahan kreativitas yang ditunggu tunggu *lebai*.
Pada awal perkuliahan, Bu Dina
menyuruh kami untuk duduk berjarak, harus spasi satu-satu, gak boleh
deket-deket, sebelahnya dikosongin, nah gitulah pokonya. Terus Bu Dina
membagikan bebrapa benda, dan kemudian ketengangan pun mulai muncul
*dramatisir*.
Pertama yang diberikan Bu Dina adalah sebuah tissue. Jujur sebenarnya
saya tertarik sekali dengan tissue ini. Belum pernah nemu tissue ada motifnya
begini, warna nya cantik pula. Jika diperhatikan, tissue ini sudah dipotong
dengan pola bagi dua. Entah mengapa saya langsung menciumnya, siapa tau tissue
cantik ini ada wanginya, tapi ternyata gak ada :p
Kemudian Bu dina memberikan
sesuatu yang saya gak tau namanya apa ya. Bentuknya seperti dekorasi pada
kertas undangan. Kertasnya tebal, berwarna hijau dengan motif emas di
sekeliling tepinya. Bentuknya juga susah dijelaskan, tapi saya rasa benda ini
sangat artistik. Entah mengapa pula, saya juga mencium kertas itu (terbayang
kertas undangan yang ada wanginya). Tapi tetep gak ada wanginya ternyata :p
Selanjutnya Bu Dina memberikan kami dua lembar brosur. Kalau
diperhatikan, ini sebenarnya hanya selembar brosur yang dibagi dua. Brosur ini
bertuliskan “Layanan Bus Kampus”, dan di bagian belakang brosur terdapat gambar
rute-rute perjalanan dan pemberhentian bus. Lagi-lagi saya mencium kertas
brosur ini. Saya melihat tekstur kertas yang licin, mengingatkan saya pada
kertas majalah. Biasanya kalau majalah yang baru saya beli, mengeluarkan
bau-bau khas percetakan. Dan kali ini, memang brosur ini mengandung bau serupa.
Yes, kali ini wanginya ada :P
Yang terakhir, Bu Dina memberikan kami seperangkat cover dan back cover
kertas jeruk (punya saya warna hijau), beserta plastik mika dan lengkap dengan
lakban hitamnya. “Ini sih biasanya peralatan tempur kalo mau jilid makalah” pikir
saya. Nah dengan lengkapnya peralatan
yang sudah diberikan, maka mulai lah instruksi selanjutnya. Instruksinya saya
sih gak hapal, tapi kira-kira begini...
“itu benda-benda yang saya bagikan, terserah mau diapain, mau dibuat apa.
Waktunya 30 menit”. Terus saya tanya “kalo digunting boleh Bu?”. Bu Dina bilang
“Terserah kamu”.
Tak lama saya mulai menyobek kertas jeruk dengan menggunakan KTM, diikuti
ucapan Bu Dina “Tapi kalo udah dirobek, gak boleh minta ganti ya..”. Wahaha,
saya agak panik tapi sih yakin aja. Rencananya kepengen bikin explossion box, tapi ketika saya melihat
perkakas yang saya bawa Cuma pulpen semata wayang, saya jelas kekurangan alat
-__-
Lalu saya memutuskan membuat frame foto saja. Piguranya dari kertas
jeruk, hiasannya dari pita di sekeliling tissue, kaca frame saya gunakan dari
plastik mika, dan dekorasi lain saya tambahkan dari motif-motif yang terdapat
pada tissue (bunga, balon). Perekatnya saya gunakan tipe-x yang saya pinjem
dari belakang. Saat-saat terakhir saya berkesempatan meminjam gunting dan
hekter (steaples). Terakhir saya ngulik brosur yang belum sempat terpakai,
akhirnya saya gunakan sebagai pengganti foto di dalam pigura yang sudah jadi.
Dan juga menambahkan potongan kertas mirip undangan tadi di bagian atas pigura
sebagai hiasan saja hehe. Nah ini lah kreasi sayaaa, PIGURA 30 MENIT KURANG
BAHAN....
Menurut saya, kelas seperti ini menarik. Saya sangat suka craft dan seni, jadi mengisi kelas
dengan kegiatan ini sangat menarik menurut saya >,<. Jika ditinjau dari
konsep kreativitas yang dianut dalam perkuliahan, saya rasa kegiatan ini
merupakan ‘pemanasan’ untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki kreativitas,
ide, yang tentunya berbeda setiap orang. Terbukti dengan tidak adanya hasil
karya yang sama dari setiap siswa.
Nah jika ditinjau lagi dari konsep 4P seperti yang sudah dibahas pada
resume bab 1 saya di bawah postingan ini, ide yang muncul pada saat menciptakan
sesuatu atau memunculkan kreativitas,merupakan perbedaan kepribadian pada
setiap individu. Tindakan
kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan
lingkungannya (Hulbeck, 1945). Ini termasuk pada poin person di pendekatan
4P.
Press muncul karena adanya instruksi dari Bu Dina. Dorongan
juga semakin muncul ketika mengetahui bahwa tugas ini memiliki batas waktu (time limit), jadi walaupun saya merasa
pesimis karena kekurangan faktor penunjang yang termasuk masalah sosial (tidak
tersedianya gunting, lem, penggaris), saya tetap berusaha mengerahkan kemampuan
saya yang terbaik. Dimana “Press” merupakan dorongan, baik dorongan internal diri sendiri
berupa keinginan dan hasrat untuk menciptakan atau bersibuk diri maupun
dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis.
Seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai
dengan menyampaikan hasil disebut Torrance (1988) sebagai process. Dalam hal ini, proses pengerjaan saya dari
awal hingga menjadi sebuah hasil atau sesuatu yang baru. Barron (1969) menyatakan bahwa product
merupakan kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru. Dalam hal
ini, product saya adalah pigura foto J
Melihat hasil
karya teman-teman lain, dan semuanya berhasil menciptakan sebuah product, berarti semua manusia memiliki
kreativitas, namun mungkin saja kadarnya berbeda-beda setiap orang. Dan ide
serta kreativitas setiap orang pasti sangatlah berbeda J
J SALAM KREATIF J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar