Senin, 16 September 2013

Resume BAB 2 dari Buku Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat


BAB 2
PENDEKATAN 4P DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS

A.      Makna dari pengembangan kreativitas
            Pengembangan kreativitas sejak usia dini, sebab :   
  • Dengan berkreasi, orang dapat mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya, dan perwujudan aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow, 1967).
  • Kratifitas atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah (Guilford, 1967).
  • Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat (bagi diri pribadi dan bagi lingkungan), tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu (biondi, 1972).
  •  Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.


B.      Teori 4P yang melandaasi pengembangan kreativitas
1.      Teori tentang pembentukan pribadi kreatif
a.      Teori Psikoanalisi
1). Teori Freud:
Kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama kehidupan. Sigmund Freud (1856-1939) menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau tidak dapat diterima. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.
2). Teori Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi (beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan, jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
3). Teori Jung
Carl Jung (1875-1961) juga mempercayai bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini, timbul penemuan, teori, seni, dan karya baru lainnya.

b.      Teori Humanistik
1). Teori Maslow
Menuru Abraham Maslow (1908-1970) pendukung utama dari teori humanistik, manusia memiliki naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Keempat kebutuhan pertama disebut deficiency, karena mungkin dapat dipuaskan sampai tidak dirasakan sebagai kebutuhan lagi. Dua kebutuhan pada pada tingkat tertinggi disebut dengan kebutuhan being.
2). Teori Rogers
Menurut Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi dari pribadi yang kreatif adalah:
-          Keterbukaan terhadap pengalaman
-      Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi sesorang (internal locus of evaluation)
-          Kemampuan untuk bereksperiman, untuk ‘bermain’ dengan konsep-konsep
         Ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam untuk berkreasi (internal press).
Psikoanalis : Alam pikiran tidak sadar dan timbulnya kreativitas sebagai kompensasi dari masa anak-anak yang sulit dijelaskan.
Humanistis: menekankan kesehatan psikologis yang memungkinkan sesorang mengatasi masalah kehidupan.

c.       Ciri-ciri kepribadian kreatif
Thomas A. Edison “Genius is 1% inspiration and 99% perspiration”
-          Pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan
-          Tingkat energi, spontanitas dan kepetualangan yang luar biasa
-          Mempunyai rasa humor yang tinggi.
-          Idealisme, kecenderungan untuk melakukan refleksi, merenungkan aturan.
-          Cepat menunjukkan perhatian pada masalah orang dewasa.
-          Minat seni dan keindahan lebih dari rata-rata
-     Bersifa tidak kooperatif, egosentris, terlalu asertif, kurang sopan, acuh tak acuh terhadap aturan, keras kepala.
-          Berani, ingin tahu, mandiri dalam berpikir dan mempertimbangkan , bersibuk diri terus menerus dengan kerjanya.

2.      Teori-teori tentang “press”
a.      Motivasi untuk kreativitas
Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreaativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkunganya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya
b.      Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatif
Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif:
1.      Keamanan Psikologis. Tiga proses yang saling berhubungan
-          Menerima individu sebagaimana kelebihan dan keterbatasannya
-    Mengusahakan tidak adanya susasana evaluasi eksternal di dalamnya (mengurangi efek mengancam untuk dievaluasi).
-          Memberikan pengertian secara empatis.
2.      Kebebasan Psikologis
Jika orang tua atau guru memberikan kesempatan untuk bebas mengekspresikan pikiran atau perasaannya secara simbolis, pesmisiveness ini memberikan kebebasan berpikir atau sesuai dengan apa yang ada dalam diri anak.

3.      Teori tentang Proses Kreatif
a.      Teori Wallas
The art of Thought (Piirto, 1992), proses kreatif meliputi empat tahap :
1)    Persiapan : Mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya pada orang, dll.
2)       Mencari (inkubasi) : Tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, ia “mengeramnya” dalam alam pra-sadar.
3)          Iluminasi : Timbulnya “insight” atau “Aha-Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru, beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya gagasan baru.
4)             Verifikasi : Ide atau kreasi baru tersebut harus diuji terhadap realitas.
b.      Teori tentang Belahan Otak kanan dan Kiri
-       Hampir setiap orang mempunyai sisi yang lebih dominan, maka dikatakan bahwa otak dikuasai oleh hemisfer yang bertentangan.
-          Dihipotesiskan bahwa otak kanan berkaitan dengan fungsi kreatif

4.      Teori tentang Produk Kreatif
Cropley (1994): Perilaku kreatif membutuhkan kombinasi antara ciri-ciri psikologis yang berinteraksi  sbb:
“hasil berpikir konvergen (memperoleh pengetahuan) -> tindakan (pemecahan masalah dalam arti luas) -> konfigurasi (model, tindakan)”
a.    Hukum Paten dalam Penilaian Produk Penemuan
Hukum paten AS mempertimbangakan unsur sbb dalam memberikan hak paten pada investor :
1)      Kegiatan intelektual yang bermutu mendahului penemuan/rekaan
2)      Gagasannya jelas dalam mengatasi masalah
3)  Jumlah eksperimentasi yang dilakukan sebelum mencapai produk baru dianggap penting.
4)      Sejauh mana mengalami kegagalan
5)      Produk harus berguna dan merupakan kemajuan
6)  Produk dinilai kreatif jika ada orang-orang dalam bidang kegiatan tersebut sebelumnya menunjukkan keraguan tentang kemungkinan penemuan yang baru.
7)      Produk harus memenuhi kebutuhan yang belum dipenuhi.

b.    Model dari Besemer dan Treffinger
Besemer dan Treffinger (1981) menyarankan bahwa produk kreatif dapat digolongkan dalam tiga kategori :
1)      Kebaruan (novelty): sejauh mana produk baru dalam hal, jumlah, teknik, dll
2)  Pemecahan (resolution): sejauh mana produk memenuhi kebutuhan dari situasi bermasalah.
Tiga kritera: Bermakna (valuable), logis, dan berguna.
3)    Kerincian (elaboration): Sejauh mana produk menggabung unsur yang tidak sama menjadi keseluruhan yang canggih.
Lima kriteria: organis, elegan, kompleks, dapat dipahami, menunjukan keterampilan yang baik.

c.     Model Penilaian Kreativitas dalam Mengarang
1)    Kelancaran: Jumlah kata yang digunakan dalam karangan tersebut.
2)   Kelenturan (fleksibilitas) dalam struktur kalimat dalam konten atau gagasan.
3)   Keaslian (orisinalitas) dalam konten dan gaya pemikiran
4)   Kerincian (elaborasi, kekayaan): membumbui cerita agar tampak kaya.


D. Strategi 4P Dalam  Pengembangan Kreativitas
1.      Pribadi
Pribadi yang unik diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk yang inovatif. Pendidik hendaknya dapat menghargai keunikan dan bakat siswanya.
2.      Pendorong (press)
Bakat akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan yang kuat dalam dirinya (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu.
3.      Proses
Pendidik hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, agar anak dapat mengekspresikan dirinya secara kreatif.
4.      Produk
Agar menciptakan produk kreatif tak terlepas dari kondisi pribadi dan lingkungan, sejauh mana press dalam proses kreatif.

E. Strategi 4P untuk Penelitian tentang Kreativitas
-          Dimensi 1: Empat aspek (Person, press, process, product)
-      Kerangka pengembangan dan penelitian untuk mengkaji empat perspektif dari kreativitas (5W dan 1H: “who, what, why, when, where, how)
-  Tiga lingkungan untuk penelitian dan pengembangan kreativitas (keluarga, sekolah, masyarakat).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar